PAGE 20 “QUICK READ” ON
CONTEMPLATIVE THINKING ABOUT RELATIONSHIP
DR. SAKURA
“ Kisah-kisah diatas hanyalah
sekelumit bahasan dari apa yang dapat kita ambil dari bacaan tertentu – setiap
orang mempunyai cara unik masing-masing untuk memahami sesuatu dan tidak perlu
ada keseragaman pendapat karena dunia ini berputar dengan cara yang
berbeda-beda, bukan seragam. Sungguh-sungguh membaca berarti berusaha memahami
isi dari materi tersebut sepenuh hati dan pikiran. Proses ini memungkinkan kita
untuk menangkap apa yang benar-benar perlu kita pelajari – ide dan konsep yang
dapat memperkaya diri kita dan menjadi inspirasi perkembangan pribadi kita
kearah yang lebih baik – dan menyingkirkan yang tidak berguna, bagaikan sampah
hanya memenuhi hati dan pikiran. Mulai sekarang kita harus mampu membedakan apa
yang perlu kita baca – dan untuk tujuan apa – dan apa yang tidak perlu; mana
yang dapat kita ambil dan mana yang perlu disingkirkan. Demi generasi sekarang
dan masa depan.
Hidup adalah mengenai hubungan kita
dengan sesama manusia, alam dan Sang Pencipta. No man is an island, tak
ada orang yang dapat hidup seorang diri, begitu kata pepatah. Tetapi gaya hidup
modern kita seringkali membuat kita tidak sadar akan hubungan yang terjalin
secara alamiah dengan sesama. Hidup kira diperlengkapi dengan berbagai alat
komunikasi seperti telepon, internet, dan handphone yang memudahkan kita
saling berhubungan kapan saja dan dimana saja. Tapi ironisnya, manusia menjadi
terpisah satu sama lain. Muda-mudi kota yang tahu internet menghabiskan
berjam-jam ‘connect’ dengan yang lain melalui ‘chatting room’ dan
‘weblog’, sementara para orangtua dan kakek-nenek berbicara dalam bahasa
mereka sendiri tentang masa lalu. Rumah tidak lagi menjadi tempat bagi keluarga
berkumpul bersama dan saling berbagi cerita apa yang terjadi setiap hari,
fungsinya berubah menjadi tempat orang sibuk sendiri dengan aktivitas
individualnya, seperti anak muda yang mendengarkan musik, membaca manga atau
buku teks, mengerjakan pekerjaan rumah atau suatu proyek, main internet, game,
merakit model, nonton anime atau TV dan menjadi tergila-gila pada bishounen/bishoujo
yang ditampilkan dalam berbagai media virtual, dll.pendeka kata, kita
menghabiskan sebagian besar waktu senggang kita mengejar beragam bentuk
fantasi. Kita mengabaikan arti dari komunikasi dan melupakan seni yang
sesungguhnya dari komunikasi yaitu mendengarkan dengan sungguh-sungguh tanpa
berprasangka terhadap lawan bicara kita, dan berbicara seperlunya mengenai
perasaan dan pemikiran kita yang sebenarnya.
Karena kegagalan kita dalam
menjalin hubungan antarmanusia, bukan hanya kita manusia yang menderita tetapi
juga alam yang kita huni. Daripada hidup harmonis dengan alam, kita malah
berusaha keras menaklukannya dengan otak kita dan pada akhirnya kita menyiksa
alam. Sekarang kita masih bisa menyangkal bahwa apa yang kita lakukan terhadap
bumi bukanlah masalah besar. nyatanya, hal itu memang MASALAH BESAR. kita
menebangi hutan di seluruh dunia, mencemari udara dan air dan memenuhi bumi
dengan sampah – sementara kita lebih peduli pada kesenangan yang ditimbulkan
dari dunia media dan industry. Kita semakin terputus dari diri kita sendiri,
rasa kemanusiaan kita dan dari alam yang menyokong keberadaan kita. Kita hidup
dalam ilusi bahwa sumber alam tak terbatas, padahal kenyataannya sumber alam
mempunyai batas. Masa depan bumi dan umat manusia ada di pundak kita… jadi
marilah kita memperbaiki dan bahi-membahi membangun hubungan baik dengan sesama
manusia, alam dan Sang Pencipta…”
PAGE 31 “FLASH BACK”
LES MILLE FLEURS
“ tema alam dan bunga yang
menghiasi anime-manga sepertinya cukup banyak kita jumpai. Bagusnya,
anime-manga tersebut walau tidak dipadati pesan moral mengenai lingkungan
melulu, tapi tetap menyiratkan bahra sebagai manusia kita harus bersyukur
memiliki bumi serta isinya yang indah dan hendaknya kita menyadari tanggung
jawab kita untuk melestarikannya. Melalui petualangan Runrun, kita diajak
melihat pemandangan-pemandangan indah yang dilaluinya dalam mencari bunga tujuh
warna. Kita yang dihiasi bunga, taman bunga, padang bahkan sampai pegunungan
salju abadi Alpen yang ternyata merupakan tempat bunga yang dicintai oleh
masyarakat Swiss, bunga edelweiss. Masihkah kita dapat menemukan pemandangan
nan alami itu di masa sekarang? disaat orang lebih memilih menghancurkan alam
untuk membangun lapangan golf dan perumahan dan perkantoran mewah. Apabila bumi
ini semakin rusak, mungkin di masa datang anak-cucu kita tidak dapat lagi
menikmati indahnya warna-warni bunga, bahkan mungkin bunga hanya bisa dilihat
dari gambar dan buku. Menyedihkan bukan? Tentunya kita tidak ingin hal itu
terjadi. Marilah kita sama-sama mulai menjaga kelestarian lingkungan kita,
bahkan dengan perbuatan kecil sekalipun.”
PAGE 56 “SPECIAL ON STAGE”
DIGIMON – A BRIEF REVIEW
Sewaktu
kau melihat langit malam
Bintang
yang kau lihat saat itu bersinar
Menggapai
daratan melewati lautan
Petualangan
yang belum pernah kau impikan dimulai…
“ untuk menyelamatkan dunia,
diperlukan suatu usaha yang keras, dan tidak jarang butuh pengorbanan.
Kerjasama dan persahabtan memegang peranan penting di dalam kerja keras itu.
dari masa-masa Taichi Yagami, Daisuke Motomiya, Takato Matsuda dana Takuya
Kanbara… mereka semua mengetahui apa yang mereka lakukan. Demi sebuah dunia
yang jauh dari kegelapan dan kejahatan; demi sebuah dunia yang dapat ditinggali
oleh teman-teman digimon yang mereka sayangi.
Lalu kita? Apakah yang bisa kita
lakukan?
Kita memang tidak mempunyai
kekuatan super atau berevolusi seperti para digimon. Dunia kita juga tidak di
ujung titik yang menentukan masa depan seperti dunia digital. Namun, kita tidak
perlu menunggu sampai kita mempunyai suatu kekuatan yang special dalam diri
kita. Kita juga tidak perlu menunggu dunia kita berada di dalam keadaan krisis
dan tidak mungkin ditinggali lagi.
Lihatlah di dalam dirimu. Janganlah
berpikir kamu tidak punya apa-apa. karena setiap titik kecil dari dalam dirimu,
siapa tahu dapat berguna untuk sesama. Dan janganlah kamu berusaha untuk
menutupi kelebihanmu, atau menghindar dari tugas-tugas yang datang untukmu.
Lalu… lihatlah sekeliling kita,
banyak yang dapat kita kerjakan supaya dunia ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Kita mungkin tidak dapat menutup lapisan ozon kembali. Tapi kesadaran untuk
tidak membuang sampah sembarangan dapat mengurangi polusi dalam dunia.
Kita tidak perlu menunggu sesuatu
untuk rusak supaya dapat memperbaikinya. Tetapi perliharalah sesuatu yang kamu
punya. termasuk bumi kita ini…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar