Sembari mendengarkan musik2 milik girugamesh
untuk mengusir kegalauan karena nggak bisa lihat live viewing mereka bsk
tanggal 13 Oktober 2013 di Senayan, saya mau cerita banyak.
PPL sudah mau usai dan perasaan
saya bercampur aduk. Seperti entry saya sebelumnya, saya nggak mau pisah dari anak2
PPL. Saya pingin banget bisa KKN bareng sama mereka. Kenapa? karena saya sangat
senang bisa berada diantara mereka dengan sifat saya yang seperti ini. biasanya
saya nggak mau bergabung sama orang2 yang nggak sejalan tapi selama hampir 3
bulan bersama mereka, meski ada banyak perbedaan tapi saya bisa enjoy. Sesuatu
yang rasanya mustahil untuk bisa saya dapatkan. Wajar saja karena kami setiap
hari bertemu dan berada di tempat yang sama dalam jangka waktu yang lumayan
lama. Yah, pengalaman pertama saya bisa bergabung dengan oranglain meski mereka
tidak selamanya berpikiran sama dengan saya. Menyenangkan ternyata, ditambah
mereka sangat-sangat-sangat bisa membuat saya tertawa. Pikiran galau, kacau,
nggak nggenah dan lainnya berubah kalau sudah mengobrol dengan mereka. benar kata teman saya yang sudah PPL... yakin kalau perpisahan sama mereka (anak2 PPL) terasa sangat berat.
Teman-teman PPL ada 20 ditambah
saya jadi 21 orang. Leni, Raras, Ayu, Bestari, Ihsan , Imam, Pambayon,Samian,
Arum, Riska, Laras, Jeta, Bintari, Yeni, Merli, Jul, Faisol, Pamila, Iin, Arin,
dan saya. Ketika mulai berpikir tentang mereka, saya semakin paham perkataan
suami saya aka Satoshi “君は一人じゃないからさ。。。”
yang artinya, “ karena kamu nggak
sendirian…” dan kata2 itu sering muncul dalam lirik lagu jepang. berusaha
memberitahukan pada orang jepang kalau mereka nggak sendirian di dunia ini.
entah kenapa saya jadi ingat masa lalu ketika saya benar2 merasa sendiri.
Ketika semua orang sibuk dengan diri mereka sendiri, ketika saya kehilangan
sosok ibu, ketika saya kehilangan seorang kekasih yang benar2 saya cintai,
ketika saya kehilangan sosok adik saya yang dulu, ketika ayah saya jarang
berada di rumah demi mencari uang, ketika saya tidak punya teman mengobrol di
kost… yah, saat itu saya benar-benar kacau. Pelarian saya, tentu saja tempat
dimana banyak orang berkumpul. Komunitas, organisasi dan lainnya. Dengan
harapan, saya bisa mendapat sedikit ‘perhatian’ dari mereka. Meski kadang tidak
sesuai harapan, tapi paling tidak, saya mendapatkan teman.
Keraguan saya pada anak-anak
PPL mulai nampak ketika pertama kali saya ikut kumpul di rumah makan Mas Pur. Saya
lebih memilih untuk diam daripada ngobrol dengan yang lain. saya langsung
berpikir, “tenan to… mesti ngene.” Dan semua berubah ketika saya mengenal
mereka lebih dekat. Yah, ungkapan ‘tak kenal maka tak sayang’ itu memang benar.
ini buktinya. Saya tidak ingin kehilangan mereka…
Hal yang tidak boleh terjadi
adalah ketika saya harus bergantung pada oranglain. Hah, rasanya tidak mungkin
manusia bisa hidup sendiri… saya juga. sekarang yang ada adalah teman PPL dan
saya bergantung pada mereka. Untuk sekedar ngobrol, sharing, misuh2 tentang
laporan PPL dan lainnya. meski berbeda, saya merasa kalau saya sama seperti mereka... sama2 lagi PPL maksudnya hahaha.
Hah… sudahlah. Kalau
membicarakan mereka tidak ada habisnya.saya sangat bersyukur PPL bersama mereka walaupun saya nggak terlalu nyaman di sekolahnya. ah, semakin hari waktunya semakin dekat. kami akan segera berpisah tapi saya yakin kalau kami akan bertemu lagi suatu saat nanti. siapa tahu kami bertemu lagi saat sudah menikah atau punya anak nanti. membicarakan saat2 PPL dengan didengarkan anak2 juga suami/istri kami.
kemudian saya ingat sebuah lirik lagu yang ditulis oleh suami saya, SATOSHI 'Girugamesh' di lagu yang berjudul Saikai.
;;;
Ima wa tada tsurai kedo
Saigo ni kimi e tsugeyou
Saigo ni kimi e tsugeyou
Me no mae no wakare wo kanashimu yori
Saikai wo egaki waraou
...
-->
...
Meski sekarang hanya ada rasa sakit
terakhir kalinya aku katakan padamu
Daripada menangisi perpisahan didepan mata kita
Mari tertawa gambarkan pertemuan kita kembali
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar