Kamis, 10 Oktober 2013

TEMAN-TEMAN PPL yang baik...




 
Sembari mendengarkan musik2 milik girugamesh untuk mengusir kegalauan karena nggak bisa lihat live viewing mereka bsk tanggal 13 Oktober 2013 di Senayan, saya mau cerita banyak.

PPL sudah mau usai dan perasaan saya bercampur aduk. Seperti entry saya sebelumnya, saya nggak mau pisah dari anak2 PPL. Saya pingin banget bisa KKN bareng sama mereka. Kenapa? karena saya sangat senang bisa berada diantara mereka dengan sifat saya yang seperti ini. biasanya saya nggak mau bergabung sama orang2 yang nggak sejalan tapi selama hampir 3 bulan bersama mereka, meski ada banyak perbedaan tapi saya bisa enjoy. Sesuatu yang rasanya mustahil untuk bisa saya dapatkan. Wajar saja karena kami setiap hari bertemu dan berada di tempat yang sama dalam jangka waktu yang lumayan lama. Yah, pengalaman pertama saya bisa bergabung dengan oranglain meski mereka tidak selamanya berpikiran sama dengan saya. Menyenangkan ternyata, ditambah mereka sangat-sangat-sangat bisa membuat saya tertawa. Pikiran galau, kacau, nggak nggenah dan lainnya berubah kalau sudah mengobrol dengan mereka. benar kata teman saya yang sudah PPL... yakin kalau perpisahan sama mereka (anak2 PPL) terasa sangat berat.

Teman-teman PPL ada 20 ditambah saya jadi 21 orang. Leni, Raras, Ayu, Bestari, Ihsan , Imam, Pambayon,Samian, Arum, Riska, Laras, Jeta, Bintari, Yeni, Merli, Jul, Faisol, Pamila, Iin, Arin, dan saya. Ketika mulai berpikir tentang mereka, saya semakin paham perkataan suami saya aka Satoshi “君は一人じゃないからさ。。。 yang artinya, “ karena kamu nggak sendirian…” dan kata2 itu sering muncul dalam lirik lagu jepang. berusaha memberitahukan pada orang jepang kalau mereka nggak sendirian di dunia ini. entah kenapa saya jadi ingat masa lalu ketika saya benar2 merasa sendiri. Ketika semua orang sibuk dengan diri mereka sendiri, ketika saya kehilangan sosok ibu, ketika saya kehilangan seorang kekasih yang benar2 saya cintai, ketika saya kehilangan sosok adik saya yang dulu, ketika ayah saya jarang berada di rumah demi mencari uang, ketika saya tidak punya teman mengobrol di kost… yah, saat itu saya benar-benar kacau. Pelarian saya, tentu saja tempat dimana banyak orang berkumpul. Komunitas, organisasi dan lainnya. Dengan harapan, saya bisa mendapat sedikit ‘perhatian’ dari mereka. Meski kadang tidak sesuai harapan, tapi paling tidak, saya mendapatkan teman.

Keraguan saya pada anak-anak PPL mulai nampak ketika pertama kali saya ikut kumpul di rumah makan Mas Pur. Saya lebih memilih untuk diam daripada ngobrol dengan yang lain. saya langsung berpikir, “tenan to… mesti ngene.” Dan semua berubah ketika saya mengenal mereka lebih dekat. Yah, ungkapan ‘tak kenal maka tak sayang’ itu memang benar. ini buktinya. Saya tidak ingin kehilangan mereka…

Hal yang tidak boleh terjadi adalah ketika saya harus bergantung pada oranglain. Hah, rasanya tidak mungkin manusia bisa hidup sendiri… saya juga. sekarang yang ada adalah teman PPL dan saya bergantung pada mereka. Untuk sekedar ngobrol, sharing, misuh2 tentang laporan PPL dan lainnya. meski berbeda, saya merasa kalau saya sama seperti mereka... sama2 lagi PPL maksudnya hahaha.

Hah… sudahlah. Kalau membicarakan mereka tidak ada habisnya.saya sangat bersyukur PPL bersama mereka walaupun saya nggak terlalu nyaman di sekolahnya. ah, semakin hari waktunya semakin dekat. kami akan segera berpisah tapi saya yakin kalau kami akan bertemu lagi suatu saat nanti. siapa tahu kami bertemu lagi saat sudah menikah atau punya anak nanti. membicarakan saat2 PPL dengan didengarkan anak2 juga suami/istri kami.

kemudian saya ingat sebuah lirik lagu yang ditulis oleh suami saya, SATOSHI 'Girugamesh' di lagu yang berjudul Saikai.

;;;
Ima wa tada tsurai kedo
Saigo ni kimi e tsugeyou
Me no mae no wakare wo kanashimu yori
Saikai wo egaki waraou
...
-->

...
Meski sekarang hanya ada rasa sakit
terakhir kalinya aku katakan padamu
Daripada menangisi perpisahan didepan mata kita
Mari tertawa gambarkan pertemuan kita kembali
...














 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar