entah kenapa blog ini isinya
curhatan mulu. Yah, blog ini emang udah saya setting sedemikian rupa sebagai
tempat curhatan saya sekaligus tempat share kesukaan dan kegelisahan saya hahahahaha…
kali ini dalam rangka hari
kemerdekaan Indonesia padahal udah lama banget hehehehe. Siapa bilang orang yang suka jejepangan kaya’ saya nggak
punya jiwa nasionalisme. Butuh dijelaskan memang karena kebanyakan orang enggak
suka sama orang-orang yang suka jepang dengan alasan seperti diatas, nggak
punya jiwa nasionalisme. Uh, saya pernah merasakan betapa orang pecinta
jejepangan menjadi sangat tersingkirkan. Ternyata, tidak hanya saya dan teman
saya yang mengalami hal itu. beberapa teman juga pernah bercerita mengenai
pengalaman mereka waktu sekolah.
saya pikir, karena saya tinggal di
kota kecil di kaki gunung, semua orang menganggap pecinta jepang itu penghianat
bangsa karena suka dengan Negara penjajah. Tapi ketahuilah, pemikiran pecinta
jejepangan berbeda dengan pemikiran orang yang tidak menyukai jepang. dalam hal
apa? segalanya, yang terutama adalah pemikiran mengenai Negara kita yang
tercinta ini. jujur saja, saya punya lebih banyak teman yang suka jepang
daripada yang biasa saja. Selama bercengkerama dengan mereka, saya tahu kalau
kami punya kesamaan yaitu sama-sama memikirkan bangsa ini.
saya pribadi menempatkan Jepang
sebagai Negara kedua saya, tentunya setelah Indonesia. Saya sangat ingin pergi
kesana, mau liburan atau mau bekerja atau apapun, saya harus bisa menapakkan
kaki saya di bandara narita. Alasan saya, selain ingin bertemu dengan
idola-idola saya yang semuanya orang jepang, saya juga ingin memata-matai
Jepang. saya tidak hanya tertarik dengan dunia hiburan jepang saja tapi saya
juga tertarik mempelajari budaya, teknologi dan terutama orang-orangnya. ada
dua hal yang ingin saya pelajari tentang jepang yaitu makanan dan sampah. Saya
percaya kalau orang jepang bisa secerdas dan sekreatif itu karena factor
makanannya yang sehat. Kemudian factor lingkungan yang bersih juga mendukung
berbagai hal positif tentang jepang, terutama tentang orang jepang yang umurnya
paling panjang diantara orang-orang dari Negara lain.
Pecinta jepang biasanya
membandingkan jepang dengan Indonesia. Mereka tahu betapa majunya jepang dan
saya yakin kalau mereka ingin mengubah Indonesia menjadi seperti jepang. saya
juga begitu kok. Saya sering membandingkan jepang dan Indonesia tapi hal itu
seperti menjadi motivasi untuk saya melakukan perubahan untuk Indonesia. Jepang
memang pernah menjajah kita tapi itu dulu. Kita seharusnya bersyukur jepang
menjajah kita karena berkat itu, kita punya keinginan untuk lepas dari belenggu
penjajah. Bayangkan saja, belanda yang pernah menjajah kita selama 350 tahun
dan kita sama sekali tidak ada perlawanan. Kenapa? karena belanda menjajah kita
dengan lemah lembut dan tanpa terasa kalau kita sudah dijajah, berbeda dengan
jepang dengan sifat keras dan sadisnya. Pikirkan kalau belanda terus berada di
Indonesia, mungkin kita tidak akan memikirkan kemerdekaan Indonesia.
Itu hanya pendapat saya. Yah, saya
tidak mengalami hal itu dan bukan berarti saya lebih suka Indonesia di jajah
jepang. hanya saja, penjajahan jepang itu sudah jadi sejarah Indonesia,
sudahlah, kita cari hal positif dari itu kemudian bersama-sama memikirkan cara
untuk memajukan Indonesia. Sejarah itu memang tidak untuk di lupakan tapi yang
utama sekarang bukan kembali ke belakang tapi terus maju.
Seorang ustadz yang pernah mengisi
tausiyah di sekolah PPL saya pernah cerita tentang jepang. saat perang dunia,
dua kota utama jepang di bom sekutu. Hiroshima-Nagasaki hancur lebur, Jepang
sekarat. Kemudian Indonesia menyatakan kemerdekaan yang katanya, Indonesia
adalah Negara pertama yang menyatakan merdeka setelah perang dunia 2. Bisa
dibayangkan, Indonesia jaya ketika Jepang sekarat tapi jepang bisa langsung
maju, bahkan sekarang meninggalkan kita. Ketika pengeboman itu terjadi, yang
pertama kali ditanyakan adalah, “berapa jumlah guru yang masih hidup?” karena
Jepang tahu kalau kemajuan jepang ada ditangan para pendidik. Saya selalu
bilang bahwa saya tidak ingin jadi guru tapi melihat Negara saya yang
‘prak-poranda’ seperti ini, hati kecil saya memutuskan untuk mengabdikan diri
saya sebagai pendidik dan pengajar. Kalau Indonesia yang di bom, yang pertama
di beritakan adalah jumlah kerugian materiil. Hedeh, beda banget…
Hhh… kali ini saya serius sekali.
Ini pemikiran udah lama juga tapi belum ada kesempatan untuk mengetiknya. saya
ingin pemikiran saya diketahui orang banyak karena tidak banyak orang yang
memikirkan hal ini. supaya kita bisa sama-sama berjuang, meraih mimpi demi
bangsa dan Negara juga. sekali lagi saya katakan bahwa, belum tentu pecinta
jepang nggak punya jiwa nasionalisme, begitu sebaliknya. Beginilah cara saya
menunjukkan Rasa nasionalisme saya. Ayah saya seorang tentara, ibu saya juga
bekerja di lingkungan militer, kakek dari ibu saya seorang tentara yang pernah menghadapi jepang, kakek
dari ayah saya pernah ikut HEIHO tapi tidak ada kata-kata ‘kamu penghianat
bangsa’. tidak ada… ibu dan ayah membiarkan saya belajar bahasa jepang. kakek
saya malah sering menyanyikan lagu jepang untuk saya. Kalian yang tidak tahu
apa-apa soal jepang, kenapa seenaknya saja ‘menyingkirkan’ saya hanya karena
saya suka jepang! #mulai emosi.
Baiklah, hanya untuk renungan. Tidak
selamanya yang berbeda itu tidak baik. Kita hidup di wilayah multicultural yang
mana perbedaan itu sudah mendarah daging sejak dulu. Adakalanya mari kita
pikirkan bahwa kekerasa tidak melulu menjadi jalan keluar. alangkah baiknya
jika perbedaan itu ditanggapi dengan pemikiran bahwa kita akan sama di mata
Tuhan. Kemudian saat kita mulai berpikir tentang perbedaan kita, pikirkan satu
hal bahwa kita sama, sama-sama manusia yang diciptakan oleh Tuhan.
Demikian curhat sitik JJOOSSSHH!!!
Jilid III *banyak amat!* semoga ada manfaatnya. Kata-kata yang agak sadis,
tolong dimaafkan hahahahaha…
Jya~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar