Rabu, 28 Agustus 2013

curhat sitik JJOOSSSHH!!! Jilid III



entah kenapa blog ini isinya curhatan mulu. Yah, blog ini emang udah saya setting sedemikian rupa sebagai tempat curhatan saya sekaligus tempat share kesukaan dan kegelisahan saya hahahahaha…

kali ini dalam rangka hari kemerdekaan Indonesia padahal udah lama banget hehehehe. Siapa bilang orang yang suka jejepangan kaya’ saya nggak punya jiwa nasionalisme. Butuh dijelaskan memang karena kebanyakan orang enggak suka sama orang-orang yang suka jepang dengan alasan seperti diatas, nggak punya jiwa nasionalisme. Uh, saya pernah merasakan betapa orang pecinta jejepangan menjadi sangat tersingkirkan. Ternyata, tidak hanya saya dan teman saya yang mengalami hal itu. beberapa teman juga pernah bercerita mengenai pengalaman mereka waktu sekolah.

saya pikir, karena saya tinggal di kota kecil di kaki gunung, semua orang menganggap pecinta jepang itu penghianat bangsa karena suka dengan Negara penjajah. Tapi ketahuilah, pemikiran pecinta jejepangan berbeda dengan pemikiran orang yang tidak menyukai jepang. dalam hal apa? segalanya, yang terutama adalah pemikiran mengenai Negara kita yang tercinta ini. jujur saja, saya punya lebih banyak teman yang suka jepang daripada yang biasa saja. Selama bercengkerama dengan mereka, saya tahu kalau kami punya kesamaan yaitu sama-sama memikirkan bangsa ini.

saya pribadi menempatkan Jepang sebagai Negara kedua saya, tentunya setelah Indonesia. Saya sangat ingin pergi kesana, mau liburan atau mau bekerja atau apapun, saya harus bisa menapakkan kaki saya di bandara narita. Alasan saya, selain ingin bertemu dengan idola-idola saya yang semuanya orang jepang, saya juga ingin memata-matai Jepang. saya tidak hanya tertarik dengan dunia hiburan jepang saja tapi saya juga tertarik mempelajari budaya, teknologi dan terutama orang-orangnya. ada dua hal yang ingin saya pelajari tentang jepang yaitu makanan dan sampah. Saya percaya kalau orang jepang bisa secerdas dan sekreatif itu karena factor makanannya yang sehat. Kemudian factor lingkungan yang bersih juga mendukung berbagai hal positif tentang jepang, terutama tentang orang jepang yang umurnya paling panjang diantara orang-orang dari Negara lain.

Pecinta jepang biasanya membandingkan jepang dengan Indonesia. Mereka tahu betapa majunya jepang dan saya yakin kalau mereka ingin mengubah Indonesia menjadi seperti jepang. saya juga begitu kok. Saya sering membandingkan jepang dan Indonesia tapi hal itu seperti menjadi motivasi untuk saya melakukan perubahan untuk Indonesia. Jepang memang pernah menjajah kita tapi itu dulu. Kita seharusnya bersyukur jepang menjajah kita karena berkat itu, kita punya keinginan untuk lepas dari belenggu penjajah. Bayangkan saja, belanda yang pernah menjajah kita selama 350 tahun dan kita sama sekali tidak ada perlawanan. Kenapa? karena belanda menjajah kita dengan lemah lembut dan tanpa terasa kalau kita sudah dijajah, berbeda dengan jepang dengan sifat keras dan sadisnya. Pikirkan kalau belanda terus berada di Indonesia, mungkin kita tidak akan memikirkan kemerdekaan Indonesia.

Itu hanya pendapat saya. Yah, saya tidak mengalami hal itu dan bukan berarti saya lebih suka Indonesia di jajah jepang. hanya saja, penjajahan jepang itu sudah jadi sejarah Indonesia, sudahlah, kita cari hal positif dari itu kemudian bersama-sama memikirkan cara untuk memajukan Indonesia. Sejarah itu memang tidak untuk di lupakan tapi yang utama sekarang bukan kembali ke belakang tapi terus maju.

Seorang ustadz yang pernah mengisi tausiyah di sekolah PPL saya pernah cerita tentang jepang. saat perang dunia, dua kota utama jepang di bom sekutu. Hiroshima-Nagasaki hancur lebur, Jepang sekarat. Kemudian Indonesia menyatakan kemerdekaan yang katanya, Indonesia adalah Negara pertama yang menyatakan merdeka setelah perang dunia 2. Bisa dibayangkan, Indonesia jaya ketika Jepang sekarat tapi jepang bisa langsung maju, bahkan sekarang meninggalkan kita. Ketika pengeboman itu terjadi, yang pertama kali ditanyakan adalah, “berapa jumlah guru yang masih hidup?” karena Jepang tahu kalau kemajuan jepang ada ditangan para pendidik. Saya selalu bilang bahwa saya tidak ingin jadi guru tapi melihat Negara saya yang ‘prak-poranda’ seperti ini, hati kecil saya memutuskan untuk mengabdikan diri saya sebagai pendidik dan pengajar. Kalau Indonesia yang di bom, yang pertama di beritakan adalah jumlah kerugian materiil. Hedeh, beda banget…

Hhh… kali ini saya serius sekali. Ini pemikiran udah lama juga tapi belum ada kesempatan untuk mengetiknya. saya ingin pemikiran saya diketahui orang banyak karena tidak banyak orang yang memikirkan hal ini. supaya kita bisa sama-sama berjuang, meraih mimpi demi bangsa dan Negara juga. sekali lagi saya katakan bahwa, belum tentu pecinta jepang nggak punya jiwa nasionalisme, begitu sebaliknya. Beginilah cara saya menunjukkan Rasa nasionalisme saya. Ayah saya seorang tentara, ibu saya juga bekerja di lingkungan militer, kakek dari ibu saya seorang  tentara yang pernah menghadapi jepang, kakek dari ayah saya pernah ikut HEIHO tapi tidak ada kata-kata ‘kamu penghianat bangsa’. tidak ada… ibu dan ayah membiarkan saya belajar bahasa jepang. kakek saya malah sering menyanyikan lagu jepang untuk saya. Kalian yang tidak tahu apa-apa soal jepang, kenapa seenaknya saja ‘menyingkirkan’ saya hanya karena saya suka jepang! #mulai emosi.

Baiklah, hanya untuk renungan. Tidak selamanya yang berbeda itu tidak baik. Kita hidup di wilayah multicultural yang mana perbedaan itu sudah mendarah daging sejak dulu. Adakalanya mari kita pikirkan bahwa kekerasa tidak melulu menjadi jalan keluar. alangkah baiknya jika perbedaan itu ditanggapi dengan pemikiran bahwa kita akan sama di mata Tuhan. Kemudian saat kita mulai berpikir tentang perbedaan kita, pikirkan satu hal bahwa kita sama, sama-sama manusia yang diciptakan oleh Tuhan.

Demikian curhat sitik JJOOSSSHH!!! Jilid III *banyak amat!* semoga ada manfaatnya. Kata-kata yang agak sadis, tolong dimaafkan hahahahaha…

Jya~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar