Konnichiwa~
Uwah, senengnya bisa ngisi blog
lagi. hem, udah mulai PPL di SMA jadi belum sempet ngapa-ngapain. Semangat aja
lah menghadapi anak-anak SMA yang masih labil, padahal saya juga masih begitu.
Bahkan bapak saya sendiri bilang kalau saya masih kaya’ anak SMA, UAPAKAH!!!
Sebenarnya pemikiran ini udah lama
banget pingin diutarakan tapi apa daya koneksi Sm*rtfr*n nggak bisa dipakai di
rumah, jadi mesti nunggu balik semarang atau usaha paling pol naik ke lantai
dua sambil muter-muterin laptop nyari posisi yang sinyalnya banyak. Oke, siapa
yang nggak kenal Deddy Corbuzier *bener gak tulisannya?* mentalist terkenal
sejagad #plak! Dia host keren di program acara HitamPutih. Saya mau
berterimakasih pada pihak Trans7 yang sudah membawa seorang Deddy Corbuzier ke
HitamPutih. Kenapa? karena berkat HitamPutih, Om Deddy sudah mulai menunjukkan
senyum dan tertawanya. Saya dulu BENCIIIII banget sama Om
Deddy gara-gara melihat diri saya dalam diri Om Deddy (?) Om Deddy mungkin
men-setting dirinya untuk tampil cool, dingin, jaim banget dan yah, seperti
itulah karakter dia dimata orang. berkat HitamPutih, Om Deddy jadi lebih
terbuka dan sering tersenyum tapi tetep aja agak sebel kalau Om Deddy mulai
jaim. Entah karena saya belum kenal sama Om Deddy atau memang Om Deddy yang
dulu nggak terkenal #dilempar golok# tapi kalau lihat Om Deddy di TV pasti
langsung tak ganti channel. Sekarang semenjak Trans7 masuk ke kampung saya
#ndeso# saya mantengin HitamPutih dan itu pasti, kecuali bintang tamunya emang
nggak saya suka tapi diakhir acara, saya pasti nyempetin denger ‘petuah’ Om
Deddy.
Entah kenapa Om Deddy yang dulu
saya kenal, dengan image yang syangar, dingin, (sok) cool dan jaim (banget),
itu adalah gueh banget… dulu. Saya ingin menciptakan image itu dihadapan banyak
orang karena saya ingin sekali di hargai oleh oranglain. Beberapa saat
men-setting seperti itu ternyata nggak cocok sama lingkungan saya. Malah waktu
SMP dan baru kelas 1, saya pernah dilabrak sama kakak kelas, kelas 3 lagi
gara-gara katanya lirikan mata saya tajem banget kaya’ Om Deddy gitu #plak!
Baru setelah itu saya berubah haluan menjadi lebih bisa terbuka tapi ternyata
itupun tidak membuahkan banyak teman yang peduli dan sayang sama saya. Yah,
pada akhirnya saya menyerah dan memilih untuk berteman dengan orang yang cocok
sama saya. YAITU, orang-orang pecinta jejepangan. Dari SMP, saya berganti teman
dan baru sadar kalau saya emang lebih bisa menjadi diri saya yang nggak jaim,
yang ketawa ngakak, konyol dan bisa juga jadi manusia super aneh kalau saya
berteman sama pecinta Jepang. bahkan ada satu orang yang dari SMP kelas 2
sampai sekarang masih berteman sama saya. Dan Cuma dia teman saya main kalau
pulang ke kampung halaman.
Bukan tanpa maksud tapi kalau lihat
Om Deddy yang dulu sama yang sekarang beda banget, selain kepala botaknya
#dihajar pakai pianonya Om Anu# dulu kalau lihat Om Deddy kasihan banget…
rasanya tersiksa karena ada hal yang harus ditertawakan tapi demi image, harus
ditahan. Tapi sekarang akhirnya Om Deddy bisa tertawa lepas meski beberapa hal
kadang membuatnya tetap menatap sadis. Saya juga merasa lebih lega karena bisa
berekspresi lebih dari dulu.
Om Deddy, bukan, HitamPutih selalu
menginspirasi tiap orang dan saya berharap itu berlanjut. HitamPutih bukan
hanya sekedar ngobrol bareng artis tentang kehidupan mereka yang bagi saya
tidak penting dan tidak akan mempengaruhi kehidupan saya. Kadang, mereka juga
punya kehidupan sendiri yang tidak perlu orang tahu. Saya lebih suka nonton
HitamPutih kalau ada orang yang menginspirasi. Kaya’ waktu itu ada pemulung yang
berkurban, atau ibu tukang gorengan yang anaknya jadi dokter, atau tokusatsu
Indonesia, juga atlet-atlet berprestasi *nggak tahu udah apa belum tapi
kaya’nya saya belum pernah lihat HitamPutih munculin BP, ngarep banget!!* yah,
saya terus berharap, disaat pertelevisian Indonesia isinya Cuma sinetron nggak
mutu dan nggak mendidik juga menginspirasi, HitamPutih hadir terus untuk
mengisi otak-otak warga Indonesia yang mulai kehilangan jati diri. Semoga
HitamPutih terus menginspirasi dan membawa perubahan baik di Indonesia melalui
media elektronik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar