Senin, 26 Agustus 2013

Curhat sitik JJOOSSSHH!!! Jilid II





Konnichiwa~
Uwah, senengnya bisa ngisi blog lagi. hem, udah mulai PPL di SMA jadi belum sempet ngapa-ngapain. Semangat aja lah menghadapi anak-anak SMA yang masih labil, padahal saya juga masih begitu. Bahkan bapak saya sendiri bilang kalau saya masih kaya’ anak SMA, UAPAKAH!!!

Sebenarnya pemikiran ini udah lama banget pingin diutarakan tapi apa daya koneksi Sm*rtfr*n nggak bisa dipakai di rumah, jadi mesti nunggu balik semarang atau usaha paling pol naik ke lantai dua sambil muter-muterin laptop nyari posisi yang sinyalnya banyak. Oke, siapa yang nggak kenal Deddy Corbuzier *bener gak tulisannya?* mentalist terkenal sejagad #plak! Dia host keren di program acara HitamPutih. Saya mau berterimakasih pada pihak Trans7 yang sudah membawa seorang Deddy Corbuzier ke HitamPutih. Kenapa? karena berkat HitamPutih, Om Deddy sudah mulai menunjukkan senyum dan tertawanya. Saya dulu BENCIIIII banget sama Om Deddy gara-gara melihat diri saya dalam diri Om Deddy (?) Om Deddy mungkin men-setting dirinya untuk tampil cool, dingin, jaim banget dan yah, seperti itulah karakter dia dimata orang. berkat HitamPutih, Om Deddy jadi lebih terbuka dan sering tersenyum tapi tetep aja agak sebel kalau Om Deddy mulai jaim. Entah karena saya belum kenal sama Om Deddy atau memang Om Deddy yang dulu nggak terkenal #dilempar golok# tapi kalau lihat Om Deddy di TV pasti langsung tak ganti channel. Sekarang semenjak Trans7 masuk ke kampung saya #ndeso# saya mantengin HitamPutih dan itu pasti, kecuali bintang tamunya emang nggak saya suka tapi diakhir acara, saya pasti nyempetin denger ‘petuah’ Om Deddy.

Entah kenapa Om Deddy yang dulu saya kenal, dengan image yang syangar, dingin, (sok) cool dan jaim (banget), itu adalah gueh banget… dulu. Saya ingin menciptakan image itu dihadapan banyak orang karena saya ingin sekali di hargai oleh oranglain. Beberapa saat men-setting seperti itu ternyata nggak cocok sama lingkungan saya. Malah waktu SMP dan baru kelas 1, saya pernah dilabrak sama kakak kelas, kelas 3 lagi gara-gara katanya lirikan mata saya tajem banget kaya’ Om Deddy gitu #plak! Baru setelah itu saya berubah haluan menjadi lebih bisa terbuka tapi ternyata itupun tidak membuahkan banyak teman yang peduli dan sayang sama saya. Yah, pada akhirnya saya menyerah dan memilih untuk berteman dengan orang yang cocok sama saya. YAITU, orang-orang pecinta jejepangan. Dari SMP, saya berganti teman dan baru sadar kalau saya emang lebih bisa menjadi diri saya yang nggak jaim, yang ketawa ngakak, konyol dan bisa juga jadi manusia super aneh kalau saya berteman sama pecinta Jepang. bahkan ada satu orang yang dari SMP kelas 2 sampai sekarang masih berteman sama saya. Dan Cuma dia teman saya main kalau pulang ke kampung halaman.

Bukan tanpa maksud tapi kalau lihat Om Deddy yang dulu sama yang sekarang beda banget, selain kepala botaknya #dihajar pakai pianonya Om Anu# dulu kalau lihat Om Deddy kasihan banget… rasanya tersiksa karena ada hal yang harus ditertawakan tapi demi image, harus ditahan. Tapi sekarang akhirnya Om Deddy bisa tertawa lepas meski beberapa hal kadang membuatnya tetap menatap sadis. Saya juga merasa lebih lega karena bisa berekspresi lebih dari dulu.

Om Deddy, bukan, HitamPutih selalu menginspirasi tiap orang dan saya berharap itu berlanjut. HitamPutih bukan hanya sekedar ngobrol bareng artis tentang kehidupan mereka yang bagi saya tidak penting dan tidak akan mempengaruhi kehidupan saya. Kadang, mereka juga punya kehidupan sendiri yang tidak perlu orang tahu. Saya lebih suka nonton HitamPutih kalau ada orang yang menginspirasi. Kaya’ waktu itu ada pemulung yang berkurban, atau ibu tukang gorengan yang anaknya jadi dokter, atau tokusatsu Indonesia, juga atlet-atlet berprestasi *nggak tahu udah apa belum tapi kaya’nya saya belum pernah lihat HitamPutih munculin BP, ngarep banget!!* yah, saya terus berharap, disaat pertelevisian Indonesia isinya Cuma sinetron nggak mutu dan nggak mendidik juga menginspirasi, HitamPutih hadir terus untuk mengisi otak-otak warga Indonesia yang mulai kehilangan jati diri. Semoga HitamPutih terus menginspirasi dan membawa perubahan baik di Indonesia melalui media elektronik.

Sekian curhat sitik JJOOSSSHH!!! Jilid II semoga juga bisa menginspirasi anda semua untuk tidak hanya memikirkan image dimata orang tapi juga image kita dimata ALLAH SWT dengan menjadi diri kita apa adanya. Itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar