Senin, 09 Desember 2013

KKN UNNES 2013 DESA REBAN KABUPATEN BATANG



Alkisah enam mahasiswi dan dua mahasiswa terdampar di sebuah desa yang jauh dari kota. Oke, saya salah satunya dan sebenarnya kita berdelapan lagi KKN di desa Reban, kecamatan Reban, kabupaten Batang, Jawa Tengah. Saya bersama tujuh teman lainnya. Kormacam namanya candra biasa dipanggi Acan, kormades namanya khafid biasa di panggil mbloh, sekretaris namanya dwi biasa dipanggil mbul, bendahara namanya indana biasa dipanggil umi, anggotanya ada indri si jhon, lilies dipanggil onet, riska sama saya. Ini pertama kalinya saya manggil rekan-rekan dengan nama yang bukan sebenarnya. katanya sih biar akrab tapi tetep aja agak ragu soalnya yah kasihan emak bapaknya yang udah kasih nama bagus ke mereka hehehe…

Lanjut alkisah terdamparnya kami di desa Reban. Tempatnya sepi tapi lumayan rame kalau pas anak sekolah pada pulang. Namanya juga KKN, pastilah di tempat yang terpencil tapi bersyukurlah saya karena dapat di tempat yang tidak terlalu terpencil. Pak lurahnya super judes, itu penilaian saya pada awalnya. Badannya yang tinggi-besar, kumisnya lumayan dan pandangannya yang sadis bikin saya was-was, takut diapa-apain hehehe… NAMUN!!!! Pak lurah ternyata lumayan bisa ketawa juga tapi, yah kadang nggak bisa bedain mana yang serius mana yang becanda. Lama-lama jadi biasa sih. Bu lurahnya cerewet tapi itu yang bikin seneng. Rasanya Bu Lurah hidup tanpa beban. Tiap hari isinya ketawaaaaa mulu… dan itu bikin hati senang.

Kemudian pertemuan dengan rekan-rekan KKN yang pada awalnya mereka punya pemikiran yang sama dengan saya. Lebih suka PPL dan pingin KKN cepet berakhir. Awal KKN memang kurang menyenangkan. Wajar karena kami tidak saling mengenal sebelumnya kecuali acan dan umi yang satu prodi. Hari pertama, kedua dan seterusnya dijalani dengan rutinitas yang sama, makan-tidur-makan-tidur. Tidak ada yang menarik yang bisa kami lakukan diawal, membosankan dan kami ingin KKN cepat berakhir. Namun lagi-lagi pikiran diawal itu berbeda dengan kenyataan setelahnya. Lama-lama saling mengenal, penuh ketegangan, kebahagian-kesedihan bercampur, saling memahami, curhat, saling ejek tapi kami paham kalau itu cara kami saling menyayangi.

Saya mendapat banyak pengalaman saat bersama mereka dan salah satunya adalah, saya belajar menjadi koplak berkat pak khafid dan duo racun, mbul dan umi hehehe…yang lainnya diam2 ternyata juga koplak. Yang paling bikin saya syok adalah si jhon yang orangnya pendiam, anteng ternyata bisa jadi gila juga. terpaksa, saya juga harus jadi gila karena mereka hahahaha… semakin lama bersama mereka, saya mendapatkan apa yang tidak saya dapatkan saat PPL. Kebersamaan, kekeluargaan, kebahagiaan semuanya… saya bisa ketawa ngakak sampai sesek nafas, guling-guling juga pas KKN. Hah… sayang semuanya sudah berakhir. Awalnya, kami punya pemikiran yang sama, pingin KKN cepat berakhir tapi akhirnya, kami juga punya pemikiran yang sama, kok KKN cepet banget selesainya… dan kamipun saling berpelukan dengan airmata yang menetes. Kami sudah seperti keluarga disini.

Tidur bersama, tertawa bersama, hang-out… kami lakukan bersama. Beda dengan PPL yang intensitas bertemu kami hanya setengah hari. KKN, dari pagi sampai malem sampai pagi lagi sampai malem lagi… meski bosen tapi selalu ada hal baru yang saya pelajari. Mereka selalu punya joke yang bikin saya selalu betah sama mereka walaupun full satu setengah bulan bertemu. Hhh… bikin kangen yakin. Apalagi ritual setelah makan yaitu hom-pim-pah untuk menentukan siapa dua orang yang harus mencuci piring. Saya jarang banget kalah dan yang sering kalah si mbul tapi pak khapid yang pingin di kalahkan. Kapan lagi cowok nyuci piring? Hom-pim-pah kemudian diganti dengan permainan lain yaitu ABC lima dasar dan menyebutkan nama Negara atau binatang. Aneh bin ajaib, Nuri, Nyamuk, Laron dan Lutung tidak masuk dalam kategori binatang!! Sebenernya pada tahu nama hewan nggak sih? Yah, itu salah satu joke yang selalu sukses bikin rahang saya sakit.

Yah, waktu berlalu begitu cepat. 45 hari yang sangat mengesankan kawan… yakin kita masih bisa bertemu meski tidak mungkin kita kembali ke masa itu lagi. I Miss You Friend… God Bless You All and see ya!!!!!

“ kelak, jika bertemu lagi, maukah kau memanggilku sahabat?”




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar