Alkisah enam mahasiswi dan dua
mahasiswa terdampar di sebuah desa yang jauh dari kota. Oke, saya salah satunya
dan sebenarnya kita berdelapan lagi KKN di desa Reban, kecamatan Reban,
kabupaten Batang, Jawa Tengah. Saya bersama tujuh teman lainnya. Kormacam
namanya candra biasa dipanggi Acan, kormades namanya khafid biasa di panggil
mbloh, sekretaris namanya dwi biasa dipanggil mbul, bendahara namanya indana
biasa dipanggil umi, anggotanya ada indri si jhon, lilies dipanggil onet, riska
sama saya. Ini pertama kalinya saya manggil rekan-rekan dengan nama yang bukan
sebenarnya. katanya sih biar akrab tapi tetep aja agak ragu soalnya yah kasihan
emak bapaknya yang udah kasih nama bagus ke mereka hehehe…
Lanjut alkisah terdamparnya
kami di desa Reban. Tempatnya sepi tapi lumayan rame kalau pas anak sekolah
pada pulang. Namanya juga KKN, pastilah di tempat yang terpencil tapi
bersyukurlah saya karena dapat di tempat yang tidak terlalu terpencil. Pak
lurahnya super judes, itu penilaian saya pada awalnya. Badannya yang
tinggi-besar, kumisnya lumayan dan pandangannya yang sadis bikin saya was-was,
takut diapa-apain hehehe… NAMUN!!!! Pak lurah ternyata lumayan bisa ketawa juga
tapi, yah kadang nggak bisa bedain mana yang serius mana yang becanda.
Lama-lama jadi biasa sih. Bu lurahnya cerewet tapi itu yang bikin seneng.
Rasanya Bu Lurah hidup tanpa beban. Tiap hari isinya ketawaaaaa mulu… dan itu
bikin hati senang.
Kemudian pertemuan dengan
rekan-rekan KKN yang pada awalnya mereka punya pemikiran yang sama dengan saya.
Lebih suka PPL dan pingin KKN cepet berakhir. Awal KKN memang kurang
menyenangkan. Wajar karena kami tidak saling mengenal sebelumnya kecuali acan
dan umi yang satu prodi. Hari pertama, kedua dan seterusnya dijalani dengan
rutinitas yang sama, makan-tidur-makan-tidur. Tidak ada yang menarik yang bisa
kami lakukan diawal, membosankan dan kami ingin KKN cepat berakhir. Namun
lagi-lagi pikiran diawal itu berbeda dengan kenyataan setelahnya. Lama-lama
saling mengenal, penuh ketegangan, kebahagian-kesedihan bercampur, saling
memahami, curhat, saling ejek tapi kami paham kalau itu cara kami saling
menyayangi.
Saya mendapat banyak
pengalaman saat bersama mereka dan salah satunya adalah, saya belajar menjadi
koplak berkat pak khafid dan duo racun, mbul dan umi hehehe…yang lainnya diam2
ternyata juga koplak. Yang paling bikin saya syok adalah si jhon yang orangnya
pendiam, anteng ternyata bisa jadi gila juga. terpaksa, saya juga harus jadi
gila karena mereka hahahaha… semakin lama bersama mereka, saya mendapatkan apa
yang tidak saya dapatkan saat PPL. Kebersamaan, kekeluargaan, kebahagiaan
semuanya… saya bisa ketawa ngakak sampai sesek nafas, guling-guling juga pas
KKN. Hah… sayang semuanya sudah berakhir. Awalnya, kami punya pemikiran yang
sama, pingin KKN cepat berakhir tapi akhirnya, kami juga punya pemikiran yang
sama, kok KKN cepet banget selesainya… dan kamipun saling berpelukan dengan
airmata yang menetes. Kami sudah seperti keluarga disini.
Tidur bersama, tertawa
bersama, hang-out… kami lakukan bersama. Beda dengan PPL yang intensitas bertemu
kami hanya setengah hari. KKN, dari pagi sampai malem sampai pagi lagi sampai
malem lagi… meski bosen tapi selalu ada hal baru yang saya pelajari. Mereka
selalu punya joke yang bikin saya selalu betah sama mereka walaupun full satu
setengah bulan bertemu. Hhh… bikin kangen yakin. Apalagi ritual setelah makan
yaitu hom-pim-pah untuk menentukan siapa dua orang yang harus mencuci piring.
Saya jarang banget kalah dan yang sering kalah si mbul tapi pak khapid yang
pingin di kalahkan. Kapan lagi cowok nyuci piring? Hom-pim-pah kemudian diganti
dengan permainan lain yaitu ABC lima dasar dan menyebutkan nama Negara atau
binatang. Aneh bin ajaib, Nuri, Nyamuk, Laron dan Lutung tidak masuk dalam
kategori binatang!! Sebenernya pada tahu nama hewan nggak sih? Yah, itu salah
satu joke yang selalu sukses bikin rahang saya sakit.
Yah, waktu berlalu begitu
cepat. 45 hari yang sangat mengesankan kawan… yakin kita masih bisa bertemu
meski tidak mungkin kita kembali ke masa itu lagi. I Miss You Friend… God Bless
You All and see ya!!!!!
“ kelak, jika bertemu lagi,
maukah kau memanggilku sahabat?”