Minggu, 23 Juni 2013

JIKAN RRI 22-Juni-2013 BEHIND the SCENE



 

(cerita ini bukan fiktif melainkan kenyataan di lapangan)

-beberapa hari sebelum acara-
KONTRAKAN Mas Aho yang emang nggak pernah sepi ini mendadak rempong dan penuh dengan spon item yang berserakan dimana-mana. Pertama kali masuk sih biasa aja karena udah terlalu sering lihat kontrakan ini penuh spon. Tapi kali ini beda. Meh ada ‘hajatan’ yang lumayan dan dijamin rame. Acara Jepang dengan judul JIKAN yang diadain sama RRI Semarang.

Singkat cerita, H-2 aku niat banget mau ‘spartan’ ngurusin kostumku sama bantu-bantu temen yang lain. Dengan berbekal ide kreatif dan lumayan kereaktif, aku bikin propertinya Mele sendiri (sama minta bantuan juga sih). Itu karakter yang bakal aku mainin di lomba kabaret di JIKAN. Timku, tim Geki ranger dan aku jadi musuh mereka, Mele yang syekseh tapi aku nggak bisa. Syangarnya, aku sama 3 temen cewekku yang juga ‘spartan’ bisa begadang bahkan ngalahin cowok-cowok yang ada di kontrakan (syangar ra?) bahkan aku sama temenku, Shun paling pol Cuma tidur 2 jam doang gara-gara bikin sepatu anak-anak Geki. Pulang-pulang, nih leher rasanya pingin di lepas, nih mata rasanya pingin di cuci. Tapi yang menyenangkan adalah kenyataan bahwa aku bisa belajar membuat sesuatu dari spon untuk kepentingan cosu dan lainnya. Yah, nggak sia-sia begadang selama 2 hari karena bisa dapet ilmu.

Di kontrakan, ada beberapa anak geki. Karena saya agak nggak ingat nama-nama mereka, jadi maaf ya kalau nggak saya cantolin namanya disini. ceweknya 4 dan yang lain cowok. Semuanya bewajah sama,  panda, dengan kantong mata yang mulai menghitam seiring dengan berjalannya waktu. Namanya juga tim, ngapa-ngapa harus bareng. Yang paling rempong bikin geki bazooka sama geki toja yang super big. Kostumku juga rempong dink, kaya’ kekurangan bahan hahahaha… suasana kontrakan selalu ramai tiap malam dan menjelang pagi. Menyenangkan sekali sih buat saya.

-beberapa jam sebelum acara-
KONTRAKAN mulai nggak bisa nyantai kaya’ beberapa hari yang lalu. Semuanya kerja dan semuanya berubah jadi sosok monster yang lagi galau. Efek dari kecapekan kali ya, semuanya jadi serba pingin marah. Termasuk saya yang lagi fokus bikin rambutnya Mele dan nggak mau ada yang ganggu. Hawanya pingin tak lempar geki bazooka semua yang ganggu saya. Udah gitu kita berangkatnya mepet banget. Dan bener-bener nggak ada waktu buat latihan. Bayangin aja! Kita latihan Cuma 2 atau 3 kali dan saya baru latihan 1 hari tok!

Singkatnya, kita udah mau berangkat nih. Aku disuruh langsung pakai kostumnya. Berangkat pakai bajunya Mele? Yah, nggak masalah… penting yang bagian atas tak pakein jaket. Perjalanan juga nggak selalu lancar. Saya 2 kali nyerempet spion orang gara-gara bawa kaki geki toja super besar. terus, geki red sama master warna biru muda harus berhenti gara-gara ban bocor. Terus lagi, ada property yang jatuh. Yah, berbagai halangan dan rintangan terjadi sebelum acara.

Udah gitu, sampai disana rempong banget. Paling parah, MELE nggak di MAKE-UP!!! Bisa bayangin cosplayer nggak pakai make-up??? Dan itu saya! Ya habis mau gimana lagi, semuanya serba mendadak dan semuanya pada mengurusi diri sendiri. Saya nggak bisa masang rambut, pakai sepatu juga harus ekstra keras nyari orang yang lagi free. Ah, pingin banget menyerah tapi kalau Cuma gini aja menyerah, saya nggak bakal bisa maju. Dengan segala keterpaksaan, saya bersiap menuju panggung…

-pas cosplay kabaret mau mulai-
Semuanya tegang, semua sibuk, semua ribet. Saya deg-degan luar biasa. Habis ini kabaret lomba pertama saya dan dengan persiapan yang nggak lama. Insiden kecil terjadi di panggung kaya’ di sorakin penonton, rambut saya yang copot atau sesuatu yang hampir lepas juga suara BGM yang tiba-tiba mati (katanya sih ada kabel yang kesenggol) atau adegan nggak pas, saya merasa sangat lega sekaligus puas. Yah, segalanya yang di lakukan dengan hati meski itu menyusahkan untuk awalnya, pasti akan ada rasa kepuasan tersendiri yang nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Terlihat banget dari wajah ceria anak-anak Geki abis manggung. Mereka capek tapi masih ada secercah kebahagiaan di wajah mereka. Begitupun saya. Baru pertama kali saya merasa bisa melupakan semua beban yang ada berkat ini.

Hal paling menyenangkan adalah, bisa kumpul sama temen-temen yang juga suka Jepang. ngobrol, bercanda, menyapa dan ketemu teman baru… pokoknya menyenangkan banget. Ini salah satu factor kenapa saya betah di Semarang dan nggak mau sering balik Wonosobo, karena disini, saya menemukan kesenangan saya. Di JAICO, saya menemukan tujuan saya bersama temen-temen yang suka Jepang. saya nggak sendirian suka sama Jepang. banyak temen-temen yang juga suka Jepang dan ini pembuktiannya. Kalian yang selalu ngejekin saya karena suka Jepang, nih pembuktian untuk kalian. Jangan pikir Cuma saya orang yang suka jepang yang kalian sebut nggak nasionalis… coba kalian ucapkan itu sama orang-orang yang berada di RRI kemarin. Hah, kalau kalian berani *sedakep ala Mele.

Kemenangan ini bukan untuk siapa-siapa melainkan untuk usaha dan kerja keras, juga kerja tim kita semua. MAJU TERUS GEKI RANGER!!! Lha? Ini cah JAICO kok bukan GEKI RANGER… oke… MAJU TERUS JAICO!!!!
 


sama anak-anak REIJI





sama mas pam-pam aka RIO-sama =>O<=